Medan, Sotarduganews – Pengurus harian jemaat (PHJ) GKPI Menteng Indah Medan beserta beberapa penatua dan jemaat dengan tegas menolak rekonsiliasi atau perdamaian dengan Pdt Megauli Aritonang, Selasa (19/11/24).
Hal itu di ungkapan Panitua GKPI Menteng Indah Kepada Wartawan, Bahwa Rekonsiliasi yang dilakukan Korwil GKPI Wilayah II dengan tegas menolak yang diprakarsai bapak Pardi Silalahi MTh, sesuai surat penunjukan pimpinan sinode terhadap beliau tertanggal 15 November 2024 untuk membuat rekonsiliasi PHJ GKPI MI.
“Kami Pengurus harian jemaat (PHJ) GKPI Menteng Indah Medan beserta beberapa penatua dan jemaat dengan tegas menolak Berdamai dengan Pdt Megauli Aritonang, Ujar Para jemaat dan Panitua GKPI Menteng indah Selasa (19/11/24).
Lebih lanjut Para Jemaat Menjelaskan Bahwa Dalam pertemuan tersebut jelas PHJ menolak keras upaya rekonsiliasi terhadap Pdt Megauli Aritonang disebabkan Pdt Megauli Aritonang tindak layak sebagai Pendeta karena diduga memiliki karakter yang kurang baik, emosian, bicara kasar, memecah belah jemaat dan suka berbohong.
“Kenapa Pendeta yang sudah jelas bermasalah Se akan di lindungi Petinggi GKPI Pusat. Kan Rekam jejaknya sebelum melayani di GKPI Menteng Indah sudah jelas bermasalah seperti di GKPI Gg. Sado hanya 1 tahun (bermasalah dengan PHJ serta memecah belah warga jemaat) begitu juga di GKPI Belawan hanya 8 bulan serta di GKPI Batang kuis bermasalah sehingga banyak jemaatnya keluar dr GKPI pindah kegereja lain, Lanjutnya.
Bahkan kami menduga di semua penempatan Pdt Megauli Aritonang punya rekam jejak yang tidak baik selalu melanggar PRT GKPI tentang Tupoksi Pendeta.
“Seharusnya bila sudahh seperti ini track record pendeta yang berkali kali bermasalah sudah layak Pimpinan Sinode membuat keputusan untuk pembinaan kepada pdt Megauli Aritonang dalam Tata Penggembalaan Khusus agar Pendeta ini intropeksi diri untuk lebih baik dan melakukan perbuatan yg benar sesuai etika seorang pendeta yang menjadi panutan jemaat dan masyarakat, Bebernya.
Ada apa dengan Pimpinan Sinode seperti menutup mata dalam masalah ini semua. sehingga terkesan melindungi pendeta yang bermasalah seperti ini yang bersikap tidak terpuji bahkan arogan, memutar balikkan fakta dan memprovokasi jemaat masih tetap saja dipertahankan memimpin jemaat.
Sudah 2 kali PHJ, pendiri gereja, penatua dan jemaat pergi ke kantor Sinode tapi sampai saat ini tidak ada respon dari Pimpinan Sinode.
“Apakah harus berantakan dulu kami ini baru Sinode ambil sikap, lanjut pengurus harian jemaat dan beberapa jemaat kepada wartawan secara bersamaan dlm pertemuan.
Kami sepakat mengatakan tidak ada perdamaian untuk Pdt Megauli karena kami sudah terlanjur sakit hati difitnah, diadu domba pendeta ini kami dengan jemaat, seperti tidak ada kasih baginya, selalu buat gaduh saja.
“Dengan tegas kami menolak berdamai dan meminta pimpinan sinode segera mencopot/menarik pendeta Megauli ke kantor pusat yang telah melakukan pencemaran nama baik dgn menuduh bendahara jemaat makan duit dan meminjamkan duit ke orang lain. Ini sdh pembunuhan karakter pribadi dan keluarga kami, Pungkasnya.
(Tim)