TPNPB Tembak Intelenjen Indonesia Di Puncak Jaya Dan Menghimbau Kepada Warga Transmigarsi Untuk Segera Keluar Dari Wilayah Konflik Bersenjata, Serta Warga Pribumi Segera Menjaga Hak-Hak Masyarakat Adat

banner 468x60

SotardugaNews.id ][ Siaran Pers Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB Per Sabtu, 05 Oktober 2024

Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB telah menerima laporan resmi dari Komandan Operasi Umum TPNPB Mayor Lekagak dan Panglima TPNPB Kodap Yambi Jonip Entel Enumbi pada hari Sabtu, 05 Oktober 2024 jam 13.00 siang bahwa; Kami bertanggung jawab atas penembakan yang mengibatkan seorang intel atau milisi indonesia mengalami luka tembak hingga kritis di Distrik Irimuli, Kabupaten Puncak Jaya pada hari Jumat, 04 Oktober 2024 sekitar jam 09.00 pagi.

Dan dalam aksi penembakan tersebut Panglima TPNPB Kodap Yambi Yonip Entel Enumbi menyampaikan kepada pemerintah indonesia untuk tidak mengerahkan pasukan militer untuk melakukan penangkapan sewenang-wenang terhadap warga pribumi di Puncak Jaya, Karena penembakan tersebut murni dilakukan oleh TPNPB dan juga kami telah menggumumkan kepada semua pihak bahwa warga transmigrasi yang datang dari luar tanah Papua untuk segera keluar dari wilayah konflik bersenjata di tanah Papua. Sebab, itu akan menjadi target penembakan karena di cap sebagai agen intelejen atau milisi indonesia yang memasuki wilayah konflik bersenjata.

Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB juga menghimbau kepada seluruh warga pribumi untuk segera berhenti komsumsi makanan berupa beras, minyak goreng, gula, kopi dan gula-gula yang saat ini sedang dibagi oleh aparat militer indonesia di daerah-daerah konflik bersenjata di tanah Papua. Karena itu adalah salah satu mesin pembunuhan bagi orang Papua dan juga membuat orang Papua agar tidak berkebun atau membuat orang Papua ketergantungan kepada pemerintah indonesia dengan makanan instan.

Dan juga disampaikan kepada semua suku-suku yang ada di seluruh tanah Papua untuk selalu menjaga hak-hak masyarakat adat, hukum adat dan hukum Tuhan dari berbagai ancaman yang sedang dilakukan oleh pemerintah indonesia dalam rangka membuka lahan baru demi menjalankan bisnis pertambagan, kepala sawit, ekploitasi hasil bumi lainnya seperti Emas, Minyak Bumi, Tembaga dan kekayaan alam Papua keluar dengan iming-iming pembangunan jalan, rumah dan jembatan yang hakekatnya akan digunakan oleh transmigrasi indonesia di tanah Papua. Bahkan semuanya itu demi meloloskan pembangunan perusahan-perusahan raksasa milik negara asing. dan indonesia hanyalah sebagai jembatan dengan berkekuatan militernya ia akan terus melakukan intimidasi terhadap warga pribumi karena penjajahan yang ia lakukan.

Rakyat Papua juga harus sadar bahwa secara hukum adat, tanah Papua masih berstatus tanah adat dan bukan milik tanah pemerintah kolonial indonesia. Maka, seluruh warga Papua wajib mempertahankan hak-hak masyarakat adat dan berjuang hingga Papua Merdeka.

Demikian Siaran Pers Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB Per Sabtu, 05 Oktober 2024 oleh Sebby Sambom Jubir TPNPB OPM.

Dan terima kasih atas kerja sama yang baik.

Penanggungjawab Nasional Komando Markas Pusat Komando Nasional TPNPB-OPM.

Jenderal Goliath Tabuni
Panglima Tinggi TPNPB-OPM

Letnan Jenderal Melkisedek Awom
Wakil Panglima TPNPB-OPM

Mayor Jenderal Terianus Satto
Kepala Staf Umum TPNPB-OPM

Mayor Jenderal Lekagak Telenggen
Komandan Operasi Umum TPNPB-OPM

(Red)

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *