Bogor, SotardugaNews.id ][ Bertempat di Pusdiklat Bela Negara Pembukaan Diklat Pembentukan Fasilitator Bela Negara dan Diklat Komunitas Siber Bela Negara (KSBN) Lingkup Masyarakat TA. 2024 telah resmi di buka, Bertindak sebagai Inspektur Upacara Bertindak sebagai Inspektur Upacara Kapusdiklat Bela Negara Brigjen TNI Ketut Gede Wetan Pastia, S.E., M.H.I.
Upacara juga dihadiri oleh Ketua umum Komunitas Siber Bapak Eko Yuwono, Perwakilan Ropeg Setjen Kemhan, Perwakilan Set Badiklat Kemhan, Perwakilan Pusdiklat Badiklat Kemhan , Para Kabid, Widyaiswara Pusdiklat Bela Negara.
Dalam sambutan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Mayor Jenderal TNI Zainul Arifin, S.A.P., M.Sc. yang di bacakan oleh inspiktur upacara pada upacara pembukaan Diklat pada Senin tanggal 7 Oktober 2024, Kabadiklat Kemhan Mayjen TNI Zainul Arifin S.A.P.,M.Sc., menyampaikan pesan kepada para Kader Bela Negara bahwa Bela Negara adalah hak sekaligus kewajiban setiap warga negara Indonesia, yang tercantum dalam Pasal 27 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945, yang menyatakan bahwa “setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.” Hal ini menunjukkan betapa pentingnya partisipasi aktif setiap warga dalam menjaga keutuhan, kedaulatan, dan kemajuan bangsa Indonesia.
Namun, Bela Negara bukan hanya bermakna dalam konteks pertahanan militer saja. Di era modern ini, Bela Negara memiliki makna yang lebih luas dan lebih kompleks. Bela Negara berarti saudara harus siap berkontribusi di berbagai bidang, baik dalam pendidikan, ekonomi, sosial, maupun politik. Sebagai fasilitator dan kader, saudara bertugas menanamkan pemahaman ini kepada masyarakat, bahwa Bela Negara mencakup tindakan nyata dalam menjaga dan memajukan negara kita. Di tengah berbagai tantangan global dan lokal yang semakin kompleks, peran saudara sebagai fasilitator dan kader Bela Negara menjadi sangat signifikan. Saudara adalah tulang punggung dalam membangun karakter dan semangat Bela Negara di tengah masyarakat.
Oleh karena itu, Diklat ini bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan wadah untuk mempersiapkan diri menjadi garda terdepan dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dan tidak kalah pentingnya peran komunitas siber dalam bela negara bukan hanya sebatas pengguna teknologi, tetapi juga sebagai agen perubahan yang dapat mempengaruhi opini publik, menjaga integritas informasi, serta membela kepentingan nasional di dunia maya. Saudara adalah garda terdepan dalam melawan ancaman seperti hoaks, ujaran kebencian, radikalisme, dan upaya memecah belah bangsa yang kerap beredar melalui media sosial dan platform digital lainnya. Di tengah arus globalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat, kita dihadapkan pada berbagai tantangan baru, baik dari dalam maupun luar negeri.
Ideologi, budaya, serta nilai-nilai asing dengan cepat dapat mempengaruhi karakter generasi muda kita. Oleh karena itu, tugas Bela Negara semakin relevan dan penting untuk memastikan bahwa generasi penerus bangsa kita memiliki fondasi yang kuat, baik secara moral, intelektual, maupun spiritual.
(Red)