SotatdugaNews.id, Sukra Kab Indramayu ][ Saat team liputan menghubungi Waryadi berniat untuk mempertemukan antara beberapa perwakilan dari pemilik lahan yang terisolir dampak pembangunan PT Tesco Indomaritim dengan maksud mempertanyakan perihal kenapa dari perwakilan PT Tesco Indomaritim tidak ada yang hadir saat diundang oleh Camat Sukra pada 17 Juli 2024 silam, team liputan bersama perwakilan ahli waris dikejutkan dengan kedatangan seseorang yang diperkenalkan oleh Waryadi adalah sebagai rekannya dan diperkenalkan sebagai Intel Marinir TNI AL, dengan nama Wawan Wantoro yang juga adalah OTK yang mengajak bertemu dengan team liputan serta akan mendatangi Dewan Pers di Semarang (Diduga meneror pasca viralnya pemberitaan perihal Waryadi) pada hari Rabu 31 Juli 2024 sekitar pukul 18.45 WIB di RM Bunda Seberang SMAN 1 Sukra, desa Karanganyar kec Sukra Kab Indramayu.
Pertemuan tersebut awalnya mencair dikarenakan team liputan mencoba untuk menyampaikan bahwa agar permasalahan ini tidak terus berujung menjadi bola panas, dan berlanjut menjadi sengketa serta sama-sama mencarikan solusi terbaik, akan tetapi pada saat kedatangan sang rekan Waryadi tersebut menjadi sebuah hal ketegangan dikarenakan ybs merasa tidak nyaman atas pemberitaan yang memberitakan Waryadi selaku pemilik kuasa dari PT Tesco Indomaritim.
Kepada team liputan Wawan Wantoro mengatakan ” Saya merasa tidak nyaman dengan pemberitaan atas rekan saya, dan saya sudah sampaikan kepada pimpinan perihal ini serta diperintahkan untuk ditindaklanjuti, akan tetapi bagi saya ini hal kecil yang tidak perlu ditindaklanjuti, akan tetapi kenapa pemberitaan nya seakan menyerang rekan saya “.
Padahal pemberitaan tersebut sebelum tayang secara kode etik profesi jurnalis sudah dishare rilisnya terlebih dahulu kepada Waryadi dan tidak dipermasalahkan.
” Salahnya pak Waryadi dimana, koq seakan menyerang pak Waryadi, tahu ga kenapa no anda saya hack, dikarenakan anda seakan pasang patok duluan “.
” Tahu ga anda, satu point yang membuat saya merasa bahwa anda langsung mempatok pada saat saya hubungi, dengan anda mengeshare berita dengan judul OTK “.
Jika mengacu terhadap ucapannya tersebut, team liputan menjawab wajar dikarenakan selain merasa diteror, juga berkaca dari kejadian dibakarnya rumah seorang jurnalis di daerah Karo, a/n Rico Sempurna Pasaribu.
” Anda tidak berhak untuk meminta ataupun diperlihatkan soal surat penugasan sprint rekan saya dikarenakan itu adalah hidup dan matinya rekan saya (Waryadi), kita saja dirazia polisi minta KTA kita ga kasih “.
” Perlu juga anda ketahui, saya ini tergabung di grup yang isinya adalah wartawan Se-Indramayu, dan tanyakan kepada wartawan Se-Indramayu saya ini memberikan makan mereka dengan cara mereka menyampaikan data menyuruh mengeksekusi dan saya yang mengeksekusi nya, minta berapa pak? “,tegasnya pula.
Bahkan dalam pembicaraan nya, Wawan Wantoro sempat menanyakan terkait Suku (Asal Daerah) awak media dari suku mana.
Wawan Wantoro pun menanyakan ke pertiap grup wartawan Se-Indramayu apakah mengenal awak media.
Dikarenakan tidak ingin melayani ucapan nya tersebut dengan alasan bahwa team liputan memberitakan Waryadi selaku kuasa dari PT Tesco Indomaritim, dan bukan yang awalnya kita duga OTK, team liputan pun berpamitan kepada Waryadi yang ditemani juga oleh rekan nya bernama H Darsono (Haji Gendut), serta menanyakan kepada Waryadi apakah dirinya merasa dirugikan dengan pemberitaan tersebut? Dijawab tidak oleh Waryadi. Apakah Waryadi merasa diintimidasi pada saat diwawancarai? Dijawab tidak, dan apakah Waryadi yang menghubungi Wawan Wantoro pada saat team liputan sedang berbincang dengan nya, di jawab iya, terbukti pada saat perbincangan Waryadi menerima telpon dan menyebutkan posisi keberadaan kami di RM Bunda tersebut.
(Team liputan)