Pangkalan Koto Baru – SotardugaNews.id – Kab. Lima Puluh Kota, Sumbar : Pengajian bersama Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah kabupaten lima puluh kota,sebagai tuan rumah Pangkalan Koto Baru, pada hari Minggu (21/7/2024). Bertempat di Masjid Al Ihsan Pangkalan,
pada cabang pangkalan Koto baru sebagai ketua muhammadiyah Azhar dan sebagai ketua Aisyiyah Maizora
sebagai pemateri pengajian ini, Mizan Asnawi, SE., M.Ec.Dev., dari Pekanbaru Ketua Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid Wilayah Muhammadiyah Riau. Disampaikannya, dakwah Muhammadiyah mesti mengacu kepada “Penguatan Jaringan Sosial dan Solidaritas Ummat Sebagai Strategis Pengentasan Kemiskinan”.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Lima Puluh Kota Drs.Yusmar Khalif, MA., mengatakan pengajian ini untuk menguatkan kembali maksud dan tujuan Muhammadiyah kepada seluruh warga se kabupaten lima puluh kota
“Seperti kata Koordinator Pendidikan Aisyiyah kecamatan pangkalan Koto baru Hj.Yandra Dewi.S.Pd.M.M.Pd., perlu koreksi diri. Jangan sampai terjebak pada kecenderungan yang tidak positif. Seperti kering dari pemikiran, kurang dalam keteguhan sikap Istiqomah Amar Makruf Nahi Mungkar,” sebutnya.
Muhammadiyah mulai ketinggalan, baik dari gerakan-gerakan Islam baru, maupun dari gerakan Islam tradisional yang dulu dikritik Muhammadiyah.
“Di sinilah pentingnya anggota dan institusi Muhammadiyah memahami dan melakukan aktualisasi ideologi Islam yang berkemajuan. Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah harus bisa melakukan proses internalisasi Islam berkemajuan ke seluruh jajaran,” ucapnya.
Menurut Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Lima Puluh Kota Ir.Hj. Nurmis Madiati, MT. , gerakan dakwah Muhammadiyah harus menyeluruh di setiap aspek kehidupan masyarakat. Tidak melihat dari status sosial masyarakat.
“Muhammadiyah mesti menebarkan keutamaan hidup secara dinamis bagi seluruh umat Islam yang menjunjung tinggi kemuliaan manusia baik laki-laki maupun perempuan. Tanpa diskriminasi, tanpa melihat status sosial,” katanya.
Di tengah banyaknya kutub gerakan keagamaan kontemporer, kata Hj.Yandra Dewi, Muhammadiyah dituntut untuk hadir sebagai aideologi Islam alternatif yang menawarkan pandangan Islam berkemajuan kedepanya,
Pengajian ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan satu kali dalam satu bulan yang di gilirkan di setiap kecamatan sekabupaten lima puluh kota,guna mensyiarkan gerakan dakwah Muhammadiyah. Muhammadiyah yang selalu mengusung slogan Islam berkemajuan, terus menjadi basis bagi praksis gerakan Islam dengan karakter Menegak Syariat Islam.
(Red)